Thursday, April 21, 2016

MENGENAL PEMBENTUKAN AKOR DARI TANGGA NADA C MAYOR


Setiap pertama belajar gitar, temen yang mengajari anda selalu langsung mengajari akor. iya langsung akor, yang jadi pertanyaan adalah dari mana akor itu terbentuk?

didalam tulisan ini saya menggunakan istilah "Akor" atau "Chord" soalnya dari buku yang saya baca selalu menggunakan istilas tersebut, contoh didalam buku (Istilah-istilah Musik) yang di tulis oleh Latifah Kodijat tahun 1983
menurut pendapat Moh. Muttaqin, Dkk (2007, 105). Landasan harmoni ialah susunan vertikal yang biasanya terdiri dari tiga atau empat nada. Sebuah akor yang terdiri dari tiga nada, yang setiap nadanya terpisah satu sama lain oleh interval tiga (third), disebut trinada (triad). Jika dibangun di atas nada pertama maka ia disebut trinada Tonika. 


Untuk lebih mudah sebelum membentuk akor, sebaiknya mengenali tangga nada terlebih dahulu. contoh:
tangga nada C mayor terdiri dari nada (C,D,E,F,G,A,B,C). untuk membentuk akor dengan menggunakan tangga nada ini caranya sangat mudah yaitu dengan mengambil trinada dari setiap nada yang ingin dijadikan nada dasar. CONTOH (C=1, D=2, E=3, F=4, G=5, A=6, B=7, C=1'). atau (C=DO, D=RE,  E=MI,  F=FA, G=SOL, A=LA, B=SI, C=DO) RUMUSNYA ADALAH (nada 1, nada 3 dan nada 5) atau nada (Do, nada MI dan nada SOL) atau (nada C, nada E dan nada G) maka akan terbentuk akor C mayor. dan untuk selanjutnya, anda bisa membentuk akor-akor yang lain, misalkan akor D minor, nada-nada yang diperlukan saat membentuk akor D minor adalah (nada 2, nada 4 dan nada 6) atau (RE, FA dan LA) atau (nada D, nada F dan nada A). selanjutnya E minor (3, 5, 7) atau (MI, SOL, SI) atau (F, A dan C). kemudian akor F mayor (4, 6, 1) atau (FA, LA dan DO) atau (F, A dan C). kemudian G mayor (5, 7, 2) atau (SOL, SI dan RE) atau (G, B, dan D). kemudian akor A minor (6, 1, 3) atau (LA, DO daN MI) atau (A, C, E). kemudian akor B diminis (7, 2, 4) atau (SI, RE dan FA) atau (B, D dan F).

jadi dengan menggunakan tangga nada C mayor kita bisa membentuk akor dan progresinya
(C, D, E, F, G, A, B, C)
akor C mayaor = (C, E, G)
akor D minor = (D, F, A)
akor E minor = (E, G, B)
akor F mayor = (F, A, C)
akor G mayor = (G, B, D)
akor A minor = (A, C. E)
akor B diminis = (B, D, F)

progresi dari akor diatas adalah 
C mayor, D minor, E minor, F mayor, G mayor, A mayor, B diminis, C mayor.

pertanyaan terakhir adalah mengapa akor D, E dan A akornya minor bukan mayor dan juga akor B akor diminis?  



jadi tangga nada C mayor juga merupakan tangga nada natural. yang dimaksud natural adalah tidak ada nada yang di kurangi setengah (mol b) atau dinaikan setengah (kres #). jika ingin membentuk akor D mayor anda harus menaikan setengah pada nada empat  CONTOH (2, 4#, 6) atau (RE, Fi, LA) atau (D, FIS, A) sehingga mengakibatkan nada F menjadi Fis, hal ini akan mengubah tangga nada yang menjadi dasar pembuatan akor. begitu juga yang terjadi pada akor E minor, A minor dan B diminis.


No comments:

Post a Comment